digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Korosi pada industri perminyakan dunia menyebabkan kerugian sebesar 589 milyar dolar/tahun. Sebesar 20% penyebab korosi di logam adalah biokorosi yang dipicu oleh mikroorganisme pembentuk biofilm (microbially induced corrosion). Untuk menghambat biokorosi umumnya digunakan biosida kimia yang bersifat toksik dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu penghambat biokorosi lain yang ramah lingkungan salah satunya dengan bakteri. Bakteri menghasilkan metabolit biosurfaktan. Beberapa jenis biosurfaktan memiliki aktivitas antimikroba yang dapat menurunkan laju biokorosi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penurunan laju biokorosi ST-37 oleh biosurfaktan dengan aktivitas antimikroba yang dihasilkan oleh bakteri indigen sumur minyak bumi. Biosurfaktan diuji terhadap konsorsium bakteri penyebab biokorosi yaitu Pseudomonas sp.1, Pseudomonas sp.2, Pannonibacter sp. Pertama dilakukan penapisan dari 8 isolat koleksi laboratorium Mikrobiologi ITB berdasarkan jumlah produksi biosurfaktan dan kemampuan eradikasi biofilm. Didapat isolat terbaik yaitu F7. Kemudian dilakukan pembuatan kurva tumbuh dan kurva produksi dengan hasil produksi biosurfaktan optimum pada jam 82 sebesar 0,476mg/mL. Kemudian dilakukan uji MBIC dan MBEC pada medium NB di Microtiter plate 96-wells dengan konsentrasi biosurfaktan 31,25 μg/ml, 62,5 μg/ml, 125 μg/ml, 250 μg/ml, 500μg/ml. Kontrol positif pada penelitian ini adalah biosida kimia 15%. Dari uji awal didapat rentang MBIC efektif yaitu 31,25 μg/ml, 62,5 μg/ml, 125 μg/ml sedangkan MBEC 125 μg/ml, 250 μg/ml, 500μg/ml. Kemudian dilakukan uji lanjut dengan rentang tersebut pada baja ST-37 dalam medium air formasi. Pada uji lanjut didapat MBIC yaitu 31,25 μg/ml dan MBEC50 yaitu 500 μg/ml. Pada uji MBIC pengurangan biofilm oleh biosurfaktan sebesar 36% dengan laju biokorosi 3x10-5 cm/tahun sedangkan biosida kimia sebesar 78% dengan laju biokorosi 1x10-5cm/tahun. Pada uji MBEC pengurangan biofilm oleh biosurfaktan sebesar 65,94% dengan laju biokorosi 1,86x10-6cm/tahun sedangkan biosida kimia sebesar 58,69% dengan laju biokorosi 1x10-5cm/tahun. Berdasarkan data laju biokorosi, biosurfaktan F7 lebih efektif diaplikasikan untuk eradiaksi biofilm sedangkan biosida kimia lebih efektif untuk menghambat pembentukan biofilm pada baja ST-37.