digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara fisiografis, wilayah penelitian terbagi menjadi enam zona: (a) gunung berapi kuarter, (b) dataran alluvial utara Jawa, (c) Anticlinorium Rembang-Madura, (d) Bogor, SerayuUtara dan Anticlinorium Kendeng, (e) Depresi Pusat Zona Jawa dan Randublatung dan (f) Pegunungan Selatan. Berdasarkan struktur dan stratigrafi, bagian timur Jawa terbagi menjadi empat zona tektonostratigrafi dari selatan ke utara: Zona Pegunungan Selatan, Arc Volkanik kini, Zona Kendeng, dan Zona Rembang. Kompleksitas struktur geologi di Jawa Timur dan Bali memberikan peluang besar untuk eksploitasi sumber daya alam, namun wilayah ini juga beresiko terdampak bencana alam. Kondisi seperti ini membuat kawasan Jawa Timur menjadi daerah sangat menarik untuk dieksplorasi mengenai struktur kecepatan gelombang seismik bawah permukaan, terutama di bagian atas kerak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai geometri struktur kerak atas di bawah Jawa Timur dan Bali dengan menggunakan metode ambient noise tomography. Kami menggunakan metoda Ambient Noise Tomography (ANT) untuk menggambarkan struktur kerak atas di bawah area penelitian. Kami menggunakan data seismik yang tercatat di 24 seismograf BMKG yang tersebar di Jawa Timur dan Bali. Selain itu, kami memasang 28 seismograf portabel di Jawa Timur mulai April 2013 sampai Januari 2014 selama 2-8 minggu, dan kami memasang 28 seismograf tambahan secara bersamaan di seluruh Jawa Timur dari Agustus 2015 sampai April 2016. Kami memperoleh ~1.500 korelasi silang dari 2.000 pasang stasiun yang tersedia (beberapa tidak digunakan karena kualitas korelasi silang kurang bagus). Hasil korelasi silang antara stasiun PCJI ke stasiun lain, menunjukkan kecepatan kelompok gelombang Rayleigh rata-rata sekitar 3 km/s. Kecepatan yang relatif tinggi ini disebabkan oleh daerah sekitar PCJI yang didominasi oleh batuan beku. Beberapa tes ceckerboard telah dilakukan untuk manghasilkan resolusi peta kecepatan kelompok gelombang Rayleigh yang dihasilkan dalam inversi tomografi untuk setiap periode. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan konfigurasi raypath dari sumber ke penerima yang dihasilkan dari penyebaran seismometer yang dijelaskan di atas. Berdasarkan hasil uji, kami memutuskan untuk menggunakan parameter ukuran grid 27,8 km x 27,8 km dengan gangguan kecepatan maksimum 1 km/s. Kami memilih nilai untuk parameter damping dan smothing dari kisaran 500 sampai 5000 untuk mendapatkan nilai optimum, dan menemukan nilai optimum masing-masing 1800 dan 1800. Dalam penelitian ini, kami menggunakan Neighborhood Algoritma (NA) yang dikembangkan oleh Sambridge (1999), untuk menginversi kurva dispersi kecepatan kelompok ANT untuk profil kedalaman Vs pada setiap titik grid yang mencakup area penelitian. Penulis menggunakan jarak grid 13,9 km, penulis mengambil 512 titik sampel dari hasil kecepatan kelompok dalam rentang waktu 0,5 sampai 12,2 detik di daerah penelitian. Kurva dispersi pada masing-masing titik ini diinversi untuk mendapatkan profil Vs sebagai fungsi kedalaman. Kecepatan gelombang Shear rendah berasosiasi dengan cekungan dan lapisan sedimen, sedangkan anomali kecepatan tinggi dikaitkan dengan batuan beku. Ketebalan Zona Kendeng mencapai 8 sampai 10 Km, namun Laut Madura memiliki sedimantsi yang lebih tebal. Zona Kendeng dan Pegunungan Selatan dibatasi oleh gunung berapi aktif. Keberadaan gunung berapi di wilayah Jawa bagian timur dikaitkan dengan struktur kecepatan rendah. Keberadaan mud volcano di bawah daerah penelitian dapat diidentifikasi dengan anomali kecepatan gelombang Shear yang lebih rendah dibandingkan sedimen sekitarnya.