











Perkembangan struktur dan heterogenitas litologi batuan dasar pada lapangan pangea memiliki sejarah geologi yang kompleks, sehingga berkemungkinan menyimpan potensi
sebagai reservoir rekahan alami. Penerapan metode seismik konvensional dalam memetakan distribusi rekahan secara langsung tidak memungkinkan untuk dilakukan karena dimensi rekahan yang berada dibawah resolusi seismik (sub-seismic). Analisis atribut seismik (variansi, ant-track, atribut amplitudo), FMI dan pemodelan struktur geologi secara terintegrasi digunakan sebagai pendekatan dalam memprediksi serta mengidentifikasi keberadaan rekahan terbuka dan daerah porous pada batuan dasar. Analisis atribut seismik pada empat zona lapangan pangea menunjukkan pola sebaran
rekahan terbuka atribut ant-track yang berkorelasi baik dengan analisis rekahan konduktif FMI dan sebaran anomali atribut amplitudo rendah. Trend rekahan terbuka atribut ant-track pada diagram rose menunjukkan arah NNE-SSW dan NE-SW dengan orientasi umum hasil analisis statistik : Zona A (N 034.96 °E dan N 054.36°E), Zona B (N 034.10°E), Zona C (N 023.26°E) serta Zona D (N 024.35°E). Rekahan-rekahan terbuka tersebut terdistribusi intensif di sekitar sistem sesar. Anomali atribut amplitudo rendah pada jaringan rekahan terbuka
dijumpai di sekitar dua tinggian batuan dasar, yaitu pada tinggian batuan dasar-1 (NW) dan tinggian batuan dasar-2 (SE) yang diinterpretasikan sebagai daerah potensi reservoir rekahan. Secara genetik, pemodelan struktur geologi (rekonstruksi seismik palinspatik dan
pemodelan sesar/rekahan) menjelaskan bahwa intensitas dan perkembangan rekahan terbuka pada lapangan pangea berkaitan dengan gejala pensesaran (fault related fractures) yang dipengaruhi oleh dua fase evolusi struktur regional, yaitu : fase ekstensional (syn-rift) Kala Eosen Tengah - Miosen Awal dan fase kompresional (inversi) Kala Plio-Pleistosen hingga saat ini. Gaya kompresif tersebut menyebabkan reaktivasi sesar-sesar normal (syn-rift) pada lapangan pangea menjadi sesar naik dan sesar mendatar. Integrasi analisis rekahan terbuka ini secara lebih lanjut diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan lapangan migas khususnya pada reservoir rekahan batuan dasar.