
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan 
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan 
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan 
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan 
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan 
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan 
2010 TA PP CHANDRAWULAN PADMASARI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana Ringkasan
akumulasi dari berbagai kegiatan manusia sejak berabad-abad lalu. Kegiatan-kegiatan menghasilkan gas-gas buangan yang masuk ke dalam atmosfer dan menetap hingga bertahun-tahun lamanya dan mengubah komposisi zat di dalam atmosfer tersebut. Kondisi tersebut akhirnya mempengaruhi unsur iklim dan cuaca di permukaan bumi sedikit demi sedikit, tahun demi tahun. Perubahan yang terjadi pada iklim mungkin telah terjadi sejak lebih dari 10 tahun lalu. Namun manusia baru menyadari dan merasakan perubahan tersebut tidak lebih dari 10 tahun ini. Perubahan iklim kini mempengaruhi seluruh kehidupan yang ada di bumi, terutama manusia. Tidak hanya pengaruh pada tubuh tapi juga pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak terkecuali kegiatan ekonomi manusia.
Pertanian merupakan salahsatu kegiatan ekonomi manusia yang bergantung pada kondisi iklim dan cuaca yang sesuai agar pertumbuhan tanaman dapat berlangsung maksimal. Terjadinya perubahan iklim secara global akan mempengaruhi produksi komoditas pertanian terutama di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia. Penurunan produksi yang dapat terjadi akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi lagi kondisi ekonomi para petani serta tingkat kesejahteraannya.
Kawasan Bandung Selatan merupakan kawasan penghasil produk pertanian terutama hortikultura salahsatunya di Kecamatan Pangalengan. Letak geografis dan kondisi iklim optimal sangat mendukung pengembangan subsektor pertanian ini. Lingkup pemasaran yang telah mencapai tingkat nasional menjadi peluang bagi para petani untuk mengembangkan pertaniannya. Oleh karena itu, seberapa besar dampak perubahan iklim dan bagaimana respon para petani perlu diketahui untuk mengukur tingkat kesejahteraan para petani dan kondisi ekonomi wilayah setelah adanya perubahan iklim.
Studi ini dimulai dengan mencari tahu sampai mana para petani di wilayah studi mengetahui perubahan iklim dan sejauh apa kesadaran mereka terhadap isu tersebut. Selanjutnya, analisis dilanjutkan pada seberapa jauh dampak perubahan iklim dirasakan petani terutama pada tingkat produksi pertanian mereka. Dari dampak yang dirasakan akan memunculkan respon yang berbeda dari para petani. Pada akhirnya, sejak dampak perubahan iklim dirasakan hingga respon dilakukan oleh petani akan dihitung sebesar apa nilai perubahan tersebut mempengaruhi kesejahteraan mereka dan kondisi ekonomi wilayah.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa isu perubahan iklim belum menjadi faktor utama penurunan produksi petani walaupun tanda-tanda perubahan iklim sudah mulai dirasakan oleh sebagian petani hortikultura di wilayah studi. Hal tersebut sedikit banyak telah menimbulkan kerugian materi baik di tingkat petani maupun pada tingkat yang lebih tinggi dan berpotensi menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat petani di wilayah studi.