Pada tahun 2010 Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD-ITB) dengan menggunakan dana dari program insentif terapan Kemenristek bidang teknologi pertahanan dan keamanan, mengadakan riset tentang rancang bangun sistem simulator pesawat Su-30MK2 [4]. Rancang bangun sistem simulator combat (SimCombat) ini menggunakan perangkat lunak Flight Simulator yang disebut XPlane.
Berdasarkan kebutuhan ini, maka dilakukan proses validasi dengan merekonstruksi lintas terbang pesawat Su-30MK2. Rekonstruksi lintas terbang dilakukan dengan menggunakan SimCombat Su30. Rekonstruksi dilakukan berdasarkan tiga metode kendali pesawat diantaranya yaitu manual, semi-manual dan otomatis. Input rekonstruksi berupa koordinat dan waktu lintas terbang pesawat yang diperoleh dari Global Positioning System (GPS). Sedangkan data variabel terbang yang digunakan untuk memvalidasi output rekonstruksi diperoleh dari sistem data recording pesawat Su-30MK2. Variabel yang digunakan yaitu sikap pesawat (pitching, rolling, dan yawing), defleksi bidang kendali (aileron
dan rudder) serta sudut serang pesawat atau angle of attack (AoA). Hasil validasi melalui rekonstruksi lintas terbang menunjukkan bahwa untuk variabel tersebut tingkat korelasi dengan data sesungguhnya tinggi, yaitu rata-rata sebesar 0,896.