digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1995_TS_PP_PANDIANGAN_1
PUBLIC ajeng fatwa

Kestabilan termal elemen bahan bakar U3Si2-Al telah dipelajari pada kondisi selang temperatur operasi tidak normal Bari reaktor penelitian. "Simultaneous Thermal Analysis" (STA), digunakan sebagai slat pemanas sampel pads kondisi percobaan yang sama. Sampel yang tela dipanaskan dikenai : analisis beda termal, uji metaligrafi, uji komposisi dan identifikasi struktur kristal. Ketidakstabilan termal elemen bakar U3Si2-Al, dapat diamati pads temperatur 590°C, terbukti dengan munculnya puncak eksotermik dan endotermik setelah 9 jam pemanasan, sedangkan pemanasan pads temperatur 640°C, sudah terjadi Bari awal pemanasan. Thermogram DTA dari basil pemanasan pads temperatur 425; 375 dan 325°C belum menunjukkan puncak DTA sebagai indikasi ketidak stabilan termal walaupun sudah dipanaskan selama 22 jam. Entalpi reaksi U3Si2 dengan Al, yaitu : (315 ± 15) J/g, (222 ± 29) J/g, (173 ± 44) J/g dan (257 ± 24) J/g berturut- turut untuk tingkat muat 3,6; 4,2; 4,8 dan 5, 2 gU/cm3, sedangkan temperatur reaksinya relatif sama untuk semua tingkat muat uranium diatas, yaitu 631°C. Struktur kristal Bari hasil reaksi U3Si2 dengan Al yaitu berbentuk kubus sedarhana dengan parameter kisi adalah 4,2326 A, 4,2292 A, 4,1788 A dan 4,2170 A, masing-masing dari tingkat muat 3,6; 4,2; 4,8 dan 5,2 gU/cm3. Hasil reaksi adalah U(A1,Si)3, dan nampak pads anatar muka U3Si2 dengan Al. Perbandingan atom Si terhadap Al yaitu : 0,104; 0,146 dan 0.4,2526 A masing-masing hasil dari U(Al,Si)3 yang parameter kisinya 4,2326; 4,2292 dan 4,1788 A.