digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada umumnya, pembangunan berbagai infrastruktur terutama dalam konstruksi teknik sipil menjadikan beton yang mempunyai kekuatan cukup tinggi sebagai salah satu parameter utamanya. Salah satu komponen yang sangat penting dalam struktur bangunan adalah dinding penyekat (partition wall). Persyaratan yang perlu dimiliki oleh dinding penyekat adalah sifat akustik yang baik dan memiliki kekuatan yang cukup tinggi. Untuk memperoleh sifat akustik yang baik diperlukan material berpori sehingga gelombang suara yang diserap lebih banyak dibandingkan dengan yang dipantulkan pada frekuensi tertentu. Oleh karena adanya kebutuhan material berpori dengan kekuatan yung cukup tinggi untuk aplikasi dinding penyekat ini, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pembuatan balok beton berpori.Dalam pembuatan balok beton berpori ini digunakan limbah gipsum yang dihasilkan oleh industri fertilizer Schude Chemic Inc. sebagai salah satu bahan penyusunnya. Pada penelitian ini dibuat 3 komposisi beton dengan persentase gipsum yang berbeda yaitu 10% (beton I), 7,5% (beton II), dan 5% (beton III). Sampel kemudian diuji kekuatan tekan dan kekuatan lenturnya setelah melalui proses autoclaving. Data kekuatan tekan dan kekuatan lentur paling optimum dimiliki oleh beton III sebesar 2.561 Mpa dan 2.283 MPa. Pengujian porositas pun dilakukan untuk mengetahui persentase porositas beton tersebut yaitu 55.22% (beton I), 50.30% (beton II) dan 46.48% (beton III). Pengujian lain yang dilakukan adalah uji akustik untuk mengetahui koefisien absorpsi suara sampel beton berpori. Data koefisien absorpsi suara sampel beton berpori ini lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal sehingga mampu meredam suara pada frekuensi 1000-2000 Hz.