digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB I Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII Fabian Akhmad Sembiring [27123064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pendekatan pembelajaran design thinking yang disesuaikan dengan struktur berpikir anak usia 7-11 taun. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kreativitas cenderung dipersempit menjadi ekspresi visual semata dan belum dilihat sebagai proses berpikir. Akibatnya, pembelajaran kreatif yang mendorong eksplorasi makna, perumusan solusi, serta pemahaman sosial anak kurang mendapatkan tempat dalam praktik pendidikan dasar. Sementara itu, design thinking sebagai kerangka berpikir kreatif yang menekankan empati, eksperimen, dan refleksi iteratif, memiliki potensi untuk dijadikan pendekatan pedagogis yang lebih menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan Educational Design Research dengan menganalisis literatur design thinking dan teori perkembangan anak, serta mengembangkan rancangan pembelajaran yang diuji di ruang kelas dan program pendidikan kreatif anak. Proses perancangan didasarkan pada sintesis antara model design thinking dan teori perkembangan kognitif dan konstruktivis untuk anak usia 7–11 tahun. Melalui pendekatan ini, dirumuskan kerangka konseptual yang dapat membantu pendidikan untuk memahami, merancang, dan mengevaluasi proses kreatif bagi anak secara lebih terarah. Dengan adanya pendekatan pembelajaran ini, diharapkan praktik pendidikan anak usia 7-11 tahun di Indonesia mampu mengintegrasikan aspek design thinking dalam proses belajar yang kontekstual, dan berkontribusi pada pengembangan pedagogi desain yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berpijak pada struktur berpikir anak dan realitas sosial tempat anak belajar.