BAB I Mahogany Ramla Lubis [27124057]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Mahogany Ramla Lubis [27124057]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Mahogany Ramla Lubis [27124057]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Mahogany Ramla Lubis [27124057]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Mahogany Ramla Lubis [27124057]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam upacara pernikahan, penggunaan perhiasan merupakan suatu hal yang krusial.
Perhiasan dalam upacara pernikahan digunakan sebagai sebuah bentuk manifestasi dan
representasi dari suatu kebudayaan. Hal ini juga terdapat pada kebudayaan di wilayah Sunda
Priangan yang merupakan pusat dari Tatar Sunda. Perhiasan pengantin umumnya digunakan
hampir di seluruh bagian tubuh pengantin salah satunya pada bagian kepala. Perhiasan yang
digunakan pada bagian kepala pengantin baik laki-laki maupun perempuan memiliki suatu
peran yang penting dan selalu ditemukan digunakan oleh pengantin dari tiap periode. Hal ini
mengindikasikan bahwa perhiasan pengantin Sunda Priangan telah melewati rangkaian
proses transformasi yang melibatkan berbagai elemen visual dan material hingga
memengaruhi nilai fungsi dan nilai budayanya pula. Transformasi yang terjadi dapat
diidentifikasikan secara historikal karena prosesnya merupakan suatu rangkaian panjang yang
terjadi sejak periode dimana kebudayaan Sunda Kuno diidentifikasikan pada Kerajaan Sunda
dengan corak Hindu-Buddha. Identifikasi pada periode tersebut memengaruhi bagaimana
kemudian pada wilayah Sunda Priangan, perhiasan pengantinnya mulai mengalami
pengerucutan karakteristik. Kemudian, masuknya pengaruh agama Islam yang dibawa oleh
pedagang dan memengaruhi perubahan corak budaya kerajaan serta masuknya kolonialisme
yang utamanya dibawa oleh Belanda dan VOC juga memberikan pengaruh pada transformasi
yang terjadi. Intergrasi dari nilai-nilai kebudayaan yang baru memengaruhi karakteristik
perhiasan pengantin tersebut. Hingga akhirnya dipengaruhi oleh modernisasi yang
mengintegrasikan gaya kontemporer pada perhiasannya. Transformasi yang terjadi
diidentifikasikan melalui perhiasan pengantin yang digunakan pada bagian kepala seperti
penggunaan mahkota yang kemudian bertransformasi menjadi bendo dan siger. Transformasi
ditekankan pada elemen visual dan materialnya yang dapat dilihat secara kasat mata dari
perubahan yang terjadi. Hal tersebut juga memengaruhi nilai fungsi dan nilai kebudayaannya
yang mengalami pergeseran yang berada secara implisit dalam perhiasan pengantin tersebut.
Transformasi yang dapat diidentifikasikan menghasilkan suatu penggabungan antara elemen
kebudayaan tradisional dan modern yang menciptakan suatu estetika baru yang banyak
digunakan pada upacara pernikahan modern.
Perpustakaan Digital ITB