Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan sistem endokrin yang umum pada perempuan
usia reproduktif, dengan gejala seperti gangguan menstruasi, anovulasi, dan hiperandrogenisme.
Terapi konvensional menggunakan obat–obatan antagonis reseptor androgen, seperti
spironolakton, bicalutamide, flutamide, dan siproteron asetat (CPA), namun efek samping sering
terjadi. Teh spearmint (Mentha spicata L.) telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar
androgen, tetapi senyawa aktif yang berperan sebagai antagonis reseptor androgen belum
diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi senyawa dalam spearmint yang berpotensi
sebagai antagonis reseptor androgen menggunakan metode simulasi docking. Simulasi dilakukan
dengan menggunakan reseptor androgen (kode PDB 2AM9) dan senyawa pembanding
spironolakton, bicalutamide, flutamide, serta siproteron asetat, serta 87 senyawa dalam
spearmint. Proses persiapan reseptor melibatkan penghilangan molekul air dan penambahan
atom hidrogen, sedangkan persiapan ligan mencakup pemodelan tiga dimensi dan optimasi
geometri. Validasi parameter docking dilakukan dengan re–docking testosteron pada reseptor
androgen, menghasilkan nilai RMSD 0,65 Å. Simulasi docking menggunakan parameter yang
tervalidasi dengan grid points 40 x 40 x 40, spacing 0,375 Å, dengan koordinat titik pusat grid box
x = 27,563 ; y = 2,703 ; z = 5,234, dan jumlah pencarian 100. Hasil simulasi docking menunjukkan
bahwa apigenin, 4–asam feruloylkuinat, asam salvianolat A, asam salvianolat D, dan eugenol
memiliki interaksi pengikatan yang serupa dengan senyawa pembanding. Evaluasi energi bebas
pengikatan dan jumlah dalam cluster (number in cluster) mengindikasikan bahwa apigenin dan
eugenol memiliki kemungkinan lebih tinggi sebagai antagonis reseptor androgen. Disarankan
untuk melanjutkan penelitian dengan simulasi dinamika molekuler untuk memastikan potensi
apigenin dan eugenol sebagai antagonis reseptor androgen.
Perpustakaan Digital ITB