Berikut adalah ringkasan isi teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Bab ini membahas polusi udara, dimulai dengan definisi polusi udara sebagai kondisi atmosfer dengan substansi di atas batas normal yang membahayakan manusia, hewan, tumbuhan, dan bangunan. Pencemar udara diklasifikasikan berdasarkan cara menjadi pencemar (primer dan sekunder), jumlah yang dihasilkan (mayor dan minor), serta bentuk fisik (gas, cair, padat). Sumber pencemaran udara dikelompokkan berdasarkan bentuk (titik, garis, area), mobilitas (diam, bergerak), jenis aktivitas (alami, antropogenik), ketinggian (permukaan, ketinggian tertentu), dan keberlanjutan (kontinu, tidak kontinu).
Polutan utama yang dibahas adalah karbon monoksida (CO), oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SOx), dan hidrokarbon. CO adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat beracun. NOx terbentuk di perkotaan dan dapat membentuk asam nitrat korosif. SOx, terutama SO2, dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat menyebabkan masalah pernapasan serta korosi. Hidrokarbon, seperti uap bensin, dapat menyebabkan kanker.
Dispersi pencemar udara dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti rotasi bumi, sirkulasi angin global, gaya Coriolis, angin gradien, dan sirkulasi angin lokal. Bumi yang berotasi dan berevolusi menyebabkan perbedaan suhu dan tekanan, memicu pergerakan udara. Gaya Coriolis membelokkan arah angin. Angin gradien timbul akibat perbedaan tekanan. Sirkulasi angin lokal dipengaruhi oleh kondisi permukaan dan topografi.
Laju penurunan suhu (lapse rate) atmosfer juga mempengaruhi dispersi. Inversi suhu, yaitu kenaikan suhu terhadap ketinggian, dapat terjadi akibat evaporasi, adveksi, subsidensi udara dingin. Stabilitas atmosfer (stabil, tidak stabil, netral) ditentukan oleh gaya apung dan gesekan angin. Kondisi atmosfer tidak stabil lebih baik untuk penyebaran polutan.
Topografi mempengaruhi pergerakan udara. Penghalang seperti pegunungan dapat memblokir aliran udara atau memicu gelombang gunung (mountain waves). Bilangan Froude (Fr) digunakan untuk memprediksi apakah udara dapat melewati penghalang.
MM5 (Fifth-Generation Penn State/NCAR Mesoscale Model) adalah model skala meso yang digunakan dalam pemodelan kualitas udara. MM5 menggunakan koordinat vertikal terrain-following dan grid horizontal yang dapat di-nesting. MM5 memerlukan kondisi rujukan (reference state).
TAQM (Three-Dimensional Air Quality Model) adalah model numerik kualitas udara yang menghitung konsentrasi partikel berdasarkan transpor atmosfer, emisi, deposisi, dan perubahan kimia. TAQM menggunakan sistem koordinat Lambert conformal untuk horizontal dan sigma untuk vertikal. TAQM menggunakan skema implisit untuk proses difusi vertikal dan horizontal.