Disertasi Muki Satya Permana (ITB, 2007) membahas kontribusi teori dan pengembangan metode perbaikan cacat permukaan pada komponen besi cor kelabu, yang seringkali diperbaiki dengan pengelasan namun menghasilkan besi cor putih yang rapuh. Penelitian ini bertujuan membangun metode baru untuk menghilangkan kelemahan metode sebelumnya dan menghasilkan ikatan metalurgi yang baik tanpa besi cor putih.
Metode yang dibangun didasarkan pada hipotesis bahwa penuangan logam cair dengan panas yang cukup dapat mencairkan permukaan cacat, menghasilkan sambungan dengan pendinginan rendah dan bebas besi cor putih. Pendekatan penelitian meliputi eksperimen, simulasi numerik, dan analisis dimensional.
Penelitian berhasil mengembangkan empat metode: *pouring*, *powder filling*, *droplet spray*, dan *turbulence flow casting* (TFC). Metode TFC terbukti paling efektif, dengan logam cair bersuhu tinggi mengalir melalui cetakan pasir dan mencairkan permukaan cacat. Hasilnya menunjukkan ikatan metalurgi yang baik, dengan patahan terjadi di logam pengisi (kekuatan tarik ~200 MPa), tanpa besi cor putih, martensit, retak, atau porositas.
Penentuan parameter TFC didekati dengan formulasi matematik yang digeneralisasi, yang dapat diterapkan pada berbagai dimensi cacat asalkan memenuhi asas similaritas (bilangan Reynolds 11.100, bilangan Prandtl 0,14, geometri silindris). *Preheat* (pemanasan awal) juga penting untuk keberhasilan proses TFC, terutama pada komponen besar.
Formulasi matematik yang diperoleh dapat diperluas ke paduan lain seperti baja tahan karat dan paduan aluminium. Pengembangan metode perbaikan ini dianggap sebagai terobosan dalam teknologi manufaktur dan diusulkan untuk standarisasi perbaikan cacat permukaan pada produk besi cor kelabu.
Penelitian ini didukung oleh Hibah Tim Pascasarjana DIKTI dan melibatkan kerjasama dengan PT. Pindad Persero dan PT. Baramulti Metalika. Ucapan terima kasih ditujukan kepada para pembimbing, kolega, dan pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan fasilitas.