Tesis magister Waluyo (ITB, 1997) membahas peningkatan lebar pita transmisi serat optik dengan memanfaatkan sifat nonlinier serat. Masalah utama dalam transmisi serat optik adalah distorsi akibat dispersi yang menyebabkan pelebaran pulsa dan interferensi intersymbol, sehingga membatasi kapasitas lebar pita. Solusi yang diusulkan adalah memanfaatkan efek nonlinier Kerr, yaitu ketergantungan indeks bias terhadap intensitas cahaya, yang memunculkan modulasi fasa sendiri (SPM). SPM menyebabkan pergeseran frekuensi: leading edge pulsa bergeser ke merah (redshifted) dan trailing edge ke biru (blueshifted). Efek nonlinier ini dapat mengkompensasi dispersi anomali secara tepat jika pulsa input berbentuk sekans hiperbolik. Ketika dispersi dan efek nonlinier seimbang, pulsa merambat tanpa perubahan bentuk, disebut soliton, yang sangat bermanfaat untuk transmisi serat optik berkecepatan tinggi. Studi ini menggunakan simulasi komputer dengan metode Split-Step Fourier untuk menunjukkan kinerja efek nonlinier dalam mengatasi masalah dispersi dan meningkatkan lebar pita transmisi. Dengan memanfaatkan soliton, sistem transmisi dapat mentransmisikan data dengan lebih efisien dan handal.