Sejarah geologi Pulau Jawa ditandai oleh kompleksitas tektonik yang membentuk cekungan, patahan, lipatan, dan aktivitas vulkanik akibat perubahan rezim gaya dari waktu ke waktu, menghasilkan pola struktur geologi yang teratur dengan tiga arah utama. Pulau ini terbentuk dari rangkaian gunung berapi sejak Oligosen, dengan batuan vulkanik dan sedimen yang mengendap di darat dan laut, terkait erat dengan subduksi Lempeng Indo-Australia. Gunung Ungaran, terletak di zona vulkanik kuarter, dikelilingi oleh tiga kaldera yang kurang jelas morfologinya, dan litologi di sekitarnya didominasi oleh batuan beku dan sedimen Miosen hingga Kuarter. Analisis geomorfologi dengan Digital Terrain Model (DTM) resolusi tinggi mengidentifikasi tujuh satuan geomorfologi di kompleks gunung api Ungaran, dan pemetaan geologi lokal mengindikasikan empat periode vulkanisme dengan keberadaan ignimbrit yang mengindikasikan erupsi kaldera. Metode gaya berat digunakan untuk memetakan bawah permukaan bumi, dengan menerapkan koreksi-koreksi seperti koreksi drift, tidal, lintang, ketinggian, dan terrain untuk mendapatkan nilai Complete Bouguer Anomaly (CBA). Nilai CBA ini kemudian diolah lebih lanjut dengan analisis First Horizontal Derivative (FHD) dan Euler Deconvolution untuk memprediksi keberadaan struktur bawah permukaan.