Penelitian ini membahas transisi sektor energi Indonesia dari batubara menuju energi yang lebih berkelanjutan dengan mengevaluasi berbagai strategi dekarbonisasi. Studi ini berfokus pada konversi dan retrofitting pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi berbahan bakar amonia dan biomassa, serta turbin gas siklus gabungan (CCGT) menjadi hidrogen, serta penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang layak untuk menurunkan emisi tanpa mengorbankan keandalan sistem energi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis skenario, memanfaatkan platform Low Emission Analysis Platform (LEAP) dengan optimasi Highs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario bisnis seperti biasa akan mempertahankan ketergantungan pada batubara hingga setelah tahun 2040, sementara skenario retrofitting dan CCS dapat mengurangi emisi secara signifikan. Temuan ini menyoroti pentingnya teknologi transisi dalam mencapai target emisi nol bersih (NZE) Indonesia pada tahun 2060.