Pengolahan data batimetri menggunakan data primer dari PT PLN Persero dan Dinas PUPR menunjukkan ketidakpastian data pada data PT PLN Persero karena nilai nugget effect yang besar. Interpolasi spasial dengan metode kriging pada data tersebut menghasilkan kontur yang mengalami over smoothing. Untuk meningkatkan kualitas, data dari Dinas PUPR ditambahkan setelah dikoreksi. Penggabungan data ini menghasilkan variogram dengan nilai yang mendekati data eksperimental dan error variance yang kecil. Hasil pengolahan menunjukkan kontur rapat di bagian tengah-barat daya danau, mengindikasikan cekungan tektonikvulkanik. Identifikasi struktur menggunakan data batimetri dan gravity menghasilkan peta kelurusan dan fault fracture density (FFD). Kelurusan dominan berarah barat laut-tenggara, mengindikasikan struktur geologi yang mengontrol area penelitian. Pengolahan data gravity, termasuk Complete Bouguer Anomaly (CBA) dan First Horizontal Derivative (FHD), membantu mengidentifikasi struktur bawah permukaan, dengan anomali tinggi FHD di tengah danau menunjukkan kontras kepadatan lateral yang kuat. Integrasi data batimetri dan gravity, serta data dari penelitian sebelumnya, menghasilkan interpretasi lokasi subaqueous structure dan implikasinya terhadap permeabilitas sesar. Beberapa sesar diidentifikasi memiliki tingkat permeabilitas tertinggi dan berpotensi sebagai jalur migrasi fluida geotermal, dengan sesar tanjung agung yang sebelumnya dianggap impermeable, menunjukkan potensi permeabel berdasarkan data baru.