Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perangkat lunak terintegrasi yang digunakan perusahaan untuk mengelola berbagai fungsi bisnis, mulai dari perencanaan hingga e-bisnis, dengan tujuan menyediakan pandangan menyeluruh dari satu arsitektur sistem informasi terintegrasi melalui *central database*. Implementasi ERP di perusahaan konstruksi, yang awalnya didorong oleh kebutuhan integrasi yang lebih baik, khususnya fungsi akuntansi proyek, kini semakin meluas. Meskipun memberikan manfaat seperti merampingkan proses bisnis, mengurangi biaya, dan meningkatkan kemampuan pengaturan sumber daya, implementasi ERP di industri konstruksi juga menghadapi tantangan unik karena sifat proyek yang tidak standar dan beragam *stakeholder*. Beberapa faktor kunci keberhasilan implementasi ERP meliputi komitmen manajemen puncak, koordinasi antar departemen, investasi finansial, tanggung jawab yang jelas, kompetensi IT, dukungan vendor, dan pelatihan pengguna. Dampak implementasi ERP dapat diukur secara finansial melalui rasio keuangan seperti ROA dan ROI, serta secara non-finansial melalui model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang mempertimbangkan kualitas sistem, informasi, layanan, kepuasan pengguna, dan manfaat bersih.