Penelitian ini menganalisis deteriorasi perkerasan jalan akibat banjir di ruas jalan BTS Kota Jayapura-Kab. Keerom Arso sepanjang 31,01 km. Data yang digunakan meliputi data lendutan, temperatur, lalu lintas harian, tebal perkerasan, dan International Roughness Index (IRI) sebelum (2020) dan sesudah banjir (2023). Hasil analisis menunjukkan bahwa banjir mempercepat kerusakan struktural dan fungsional perkerasan, ditandai dengan peningkatan nilai lendutan dan IRI. Analisis Remaining Life (RL) struktural menggunakan metode AASHTO 1993 menunjukkan penurunan umur sisa jalan dari rata-rata 14 tahun (kondisi pre-banjir) menjadi 6 tahun (pasca-banjir). Analisis RL fungsional menggunakan Pedoman No. 07/PBM/2021 juga menunjukkan penurunan kondisi fungsional. Rekomendasi penanganan meliputi rekonstruksi, overlay struktural, dan pemeliharaan rutin kondisi, serta pembuatan drainase untuk mengatasi genangan air yang menjadi penyebab utama kerusakan. Studi ini menekankan pentingnya penanganan yang komprehensif, termasuk perbaikan struktural dan peningkatan sistem drainase, untuk memulihkan dan mempertahankan kondisi jalan pasca-banjir.