Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi sistem PLTS 853 kWp ke dalam sistem hibrida di mikrogrid Olong, dengan konfigurasi optimal PLTS, PLTD 700 kW, dan BESS 2.300 kWh, secara teknis dan ekonomis layak dilakukan. Sistem hibrida ini terbukti mampu mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan (82%), menurunkan biaya penyediaan energi (LCOE 19%), mengurangi emisi CO2 (80,8%), serta menjaga stabilitas tegangan dan frekuensi sesuai standar. Implementasi sistem ini diperkirakan memiliki periode pengembalian investasi sekitar 7,2 tahun. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan analisis sensitivitas terhadap faktor ekonomi dan kebijakan, mengeksplorasi sumber energi terbarukan lain, serta memvalidasi data radiasi matahari dengan pengukuran langsung di lokasi. Model terintegrasi ini juga dapat direplikasi di mikrogrid terpencil lain di Indonesia Timur untuk mendukung target dedieselisasi nasional.