Ikan jurung, atau ikan batak, adalah ikan air tawar bernilai ekonomi dan budaya tinggi yang banyak ditemukan di Sungai Batangtoru, Sumatera Utara. Identifikasi spesies ikan, termasuk ikan jurung, dapat dilakukan melalui karakterisasi morfologi (morfometrik dan meristik) dan analisis molekuler (DNA barcoding). Analisis morfometrik mengukur dimensi tubuh, sedangkan analisis meristik menghitung struktur diskrit seperti jumlah sirip dan sisik. DNA barcoding menggunakan urutan pendek DNA dari gen konservatif untuk identifikasi spesies, bahkan spesies kriptik. Selain itu, histomorfologi saluran pencernaan juga penting untuk memahami proses pencernaan ikan, dipengaruhi oleh faktor seperti spesies, umur, dan jenis makanan, serta memberikan informasi tentang adaptasi dan evolusi struktur pencernaan.