Tesis Shofia Karima dengan judul "Kajian Probabilistik Bahaya Tsunami di Kepulauan Sunda Kecil" menganalisis risiko tsunami di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terletak di antara zona subduksi, fold thrust back (FTB), dan sistem patahan naik backarc. Penelitian ini bertujuan melakukan probabilistic tsunami hazard assessment (PTHA) menggunakan fungsi Green berbasis simulasi shallow water equation (SWE) dengan mengembangkan 10.120 skenario tsunami dari 9 sumber patahan, yang kemudian dibagi menjadi 108 subfault, untuk memperkirakan respons gelombang tsunami di 255 titik tinjau. Hasil penelitian menunjukkan potensi tinggi tsunami maksimum mencapai 64 m, dengan wilayah seperti Jembrana, Buleleng, Sumbawa, Sikka, dan Manggarai Barat memiliki frekuensi kejadian tertinggi untuk gelombang 1 m, serta periode ulang 2475 tahun menunjukkan lebih dari 57 lokasi berpotensi mengalami gelombang tsunami di atas 3 m. Zona subduksi Bali, Sumbawa Thrust, Flores Thrust, dan Timor FTB menjadi kontributor utama kejadian tsunami signifikan di 20 lokasi strategis.