Teks tersebut membahas tentang dampak banjir terhadap kinerja perkerasan jalan dan metode evaluasi strukturalnya. Banjir, yang diperparah oleh perubahan iklim dan urbanisasi, dapat menyebabkan kerusakan perkerasan melalui berbagai mekanisme seperti kejenuhan material, hilangnya daya ikat antar lapisan, dan sumbatan puing. Dampak ini dapat berupa kerusakan jangka pendek dan jangka panjang, yang mengakibatkan penurunan kondisi struktural dan umur perkerasan. Untuk mengevaluasi kondisi perkerasan, survei jalan dan pengukuran lendutan menggunakan alat seperti Falling Weight Deflectometer (FWD) dilakukan. Data lendutan kemudian dianalisis menggunakan metode seperti AASHTO 1993 dan deflection bowl untuk menentukan sisa umur layan (RSL) dan jenis pemeliharaan yang diperlukan berdasarkan pedoman Bina Marga.