Tesis Abdalla Hamim Khamis tahun 2024 dari Institut Teknologi Bandung membahas strategi pengembangan pelabuhan untuk meningkatkan *throughput* kargo di Pulau Zanzibar menggunakan regresi linier berganda. Penelitian ini menyoroti tantangan infrastruktur pelabuhan Malindi, baik fisik (dermaga tunggal, kedalaman terbatas, peralatan minim) maupun non-fisik (prosedur bea cukai yang rumit, keterbatasan *e-commerce*), yang menghambat efisiensi bongkar muat. Studi ini menguji tiga strategi pengembangan pelabuhan yang diusulkan, yaitu perbaikan Pelabuhan Malindi, pembangunan depot kontainer darat (ICD), dan investasi pada pelabuhan skala kecil, menggunakan data survei dari 100 responden. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pembangunan ICD memiliki dampak positif dan signifikan terhadap *throughput* kargo, sedangkan perbaikan Pelabuhan Malindi berdampak negatif karena keterbatasan perluasan akibat lokasinya di situs warisan dunia UNESCO. Tesis ini merekomendasikan agar pemangku kepentingan Pelabuhan Zanzibar fokus pada pembangunan ICD berkapasitas tinggi dan mencari lokasi pengganti yang lebih baik untuk Pelabuhan Malindi.