Studi etnografi di universitas multikultural di Indonesia mengungkap bahwa nilai-nilai Islam yang dirasakan (perceived Islamic values) memiliki peran signifikan dalam membentuk sikap terhadap utang (debt attitudes) dan perilaku pengendalian keuangan di kalangan mahasiswa. Nilai-nilai ini memicu kecemasan (anxiety) terkait utang, terutama pada mahasiswi, yang kemudian mendorong mekanisme penanggulangan positif seperti memprioritaskan pembayaran utang, mengurangi konsumsi, dan disiplin keuangan. Sementara studi sebelumnya telah menghubungkan religiositas dan perbedaan gender dengan sikap terhadap utang, penelitian ini adalah yang pertama untuk menetapkan hubungan sebab akibat antara religiositas yang dirasakan dan sikap anti-utang. Penelitian ini menyoroti bahwa perempuan dengan kecemasan yang lebih tinggi lebih cenderung mengembangkan perilaku penghindaran utang (debt-averse behaviours). Studi ini menekankan pentingnya pemahaman kontekstual tentang bagaimana agama, khususnya Islam di Indonesia, memengaruhi perilaku keuangan individu, khususnya dalam konteks utang mahasiswa, di mana pemahaman agama ini mendorong strategi penghematan tidak langsung (indirect saving strategies) melalui pengurangan konsumsi dan kebiasaan pembayaran terstruktur.