Industri telekomunikasi di Indonesia menghadapi tantangan persaingan yang ketat, masalah regulasi yang kompleks, kesenjangan infrastruktur, dan perubahan perilaku konsumen. Meskipun pasar berkembang pesat dengan investasi besar, ketidakpastian regulasi dan kurangnya infrastruktur, terutama di daerah terpencil, menghambat kemajuan. Pasar didominasi oleh pemain utama seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchinson, XL Axiata, dan Smartfren, yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Perilaku konsumen berubah dengan meningkatnya penetrasi ponsel, partisipasi media sosial, dan permintaan internet cepat, mendorong perusahaan telekomunikasi untuk berinvestasi dalam kapasitas jaringan. Studi kasus XL Axiata menyoroti pentingnya pengelolaan pengetahuan untuk mengatasi masalah seperti keterlambatan proyek, kualitas rendah, dan kesulitan dalam orientasi karyawan baru di divisi strategi dan analitik. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sistem pengelolaan pengetahuan dan rencana implementasinya untuk meningkatkan produktivitas divisi tersebut.