Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana teori ekonomi moneter dan fiskal menjelaskan krisis ekonomi Asia, serta bagaimana kebijakan moneter dan fiskal berinteraksi dengan indikator makroekonomi di negara-negara yang terdampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan moneter berfungsi sebagai pengendali inflasi dan nilai mata uang, sementara kebijakan fiskal berperan sebagai stimulus pasca-krisis. Beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik adalah pentingnya menjaga stabilitas pasokan devisa, penggunaan suku bunga secara bijaksana, dan sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal. Rekomendasi untuk mencegah krisis serupa di masa depan meliputi pengelolaan cadangan devisa yang besar, penerapan kebijakan nilai tukar mengambang terkendali, penggunaan suku bunga secara hati-hati, peningkatan belanja fiskal untuk konsumsi publik dan investasi negara, pembatasan pinjaman valuta asing kepada bisnis lokal, dan penelitian yang komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan variabel.