Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang diajukan dalam kerangka konseptual terkait krisis ekonomi Asia. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder makroekonomi dari 8 negara Asia yang terkena dampak krisis 1997, selama periode 1995-2005, yang bersumber dari lembaga-lembaga kredibel seperti Bank Dunia, IMF, dan bank sentral masing-masing negara. Data dianalisis menggunakan regresi data panel dengan bantuan software Stata untuk menemukan korelasi dan hubungan antara kebijakan moneter dan fiskal (sebagai variabel independen) dengan indikator makroekonomi (sebagai variabel dependen) seperti pertumbuhan PDB, inflasi, nilai tukar, dan tingkat pengangguran. Sebelum analisis regresi, dilakukan serangkaian uji diagnostik seperti uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, serta uji Chow dan Hausman untuk memilih model regresi yang tepat (Fixed Effect, Random Effect, atau Common Effect). Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan untuk mencegah krisis di masa depan.