Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan energi karena konsumsi energi yang meningkat seiring dengan kepadatan penduduk. Negara ini telah menjadi importir minyak sejak 2004, menyebabkan defisit minyak yang semakin besar dan membebani anggaran negara. Untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kemandirian energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan peningkatan produksi minyak nasional menjadi 630 ribu barel per hari pada tahun 2025. Salah satu perusahaan yang diharapkan berkontribusi adalah Terranova, yang beroperasi di ladang Angsana dengan target produksi 108 ribu barel per hari. Untuk mencapai target ambisius ini, Terranova berencana menerapkan strategi optimasi produksi melalui kegiatan *well work*, termasuk mempertimbangkan teknologi baru bernama TypeD. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi keuntungan dari berbagai teknologi *well work* dan merumuskan strategi yang lebih baik untuk mencapai target produksi dan memaksimalkan profitabilitas perusahaan, dengan mempertimbangkan tantangan operasional dan ketidakpastian yang ada.