Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Ravi Armanda Putra mengkaji permasalahan keterlambatan proyek konstruksi di Indonesia, khususnya pada proyek pembangunan gudang manufaktur PT WMA. Penelitian ini menemukan bahwa keterlambatan disebabkan oleh scope of work yang tidak jelas, tidak adanya WBS yang terintegrasi, identifikasi risiko pengadaan yang buruk, koordinasi vendor yang tidak terstruktur, kegagalan pengiriman, dan komunikasi lintas departemen yang lemah. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian mengusulkan kerangka manajemen pengadaan proyek berdasarkan PMBOK Guide edisi ke-6 yang meliputi perbaikan pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pengadaan, seperti pembuatan SOW yang detail, integrasi WBS dengan jadwal pengadaan, penyusunan matriks risiko, evaluasi vendor yang komprehensif, dan pembentukan protokol komunikasi yang terstruktur. Penerapan kerangka ini diharapkan dapat meminimalkan keterlambatan, mengurangi pembengkakan biaya, dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan.