Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan bisnis dan respons strategis potensial bagi PT Katalis Infra Indonesia (KII) dalam memperluas portofolio pinjaman ke sektor infrastruktur kendaraan listrik (EV). Hasil penelitian ini diperoleh dari analisis konten laporan industri, benchmarking dengan institusi keuangan yang sukses mendanai infrastruktur EV, wawancara dengan para ahli, dan analisis internal serta eksternal menggunakan kerangka RBV dan Porter's Five Forces. Beberapa faktor kunci keberhasilan yang teridentifikasi meliputi kemitraan publik-swasta (PPP), pendanaan viability gap, pembiayaan campuran, skema jaminan, dukungan pengembangan proyek teknis, dan kolaborasi dalam sindikasi. KII memiliki kapabilitas dalam pembiayaan campuran dan skema jaminan, tetapi belum disesuaikan untuk proyek infrastruktur EV. Analisis kesenjangan (gap analysis) menunjukkan kebutuhan KII untuk meningkatkan keahlian teknis, mengembangkan kerangka kredit khusus EV, memperluas jangkauan mandat, dan menyesuaikan instrumen keuangan hijau. Strategi yang diusulkan mencakup penyediaan dukungan konsultasi berstruktur ESG, memanfaatkan pengalaman sindikasi, menyediakan fasilitas jaminan, menciptakan program pelatihan, mengusulkan perluasan mandat ke OJK, menawarkan struktur campuran, dan merekrut pakar profesional di bidang infrastruktur EV. Rencana implementasi mencakup perekrutan tenaga ahli, program pelatihan internal dan eksternal, pengajuan perluasan mandat ke OJK, pemanfaatan pengalaman sindikasi, dan penawaran struktur campuran untuk bersaing dengan pemberi pinjaman yang lebih cepat.