Teks ini membahas tentang cacat tulang dan tantangan inflamasi dalam regenerasi tulang, di mana tulang memiliki kemampuan regenerasi terbatas pada kerusakan besar. Berbagai strategi terapeutik telah dikembangkan, mulai dari autograft yang merupakan standar emas, hingga allograft, xenograft, dan pengganti tulang sintetis, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Terapi seluler dengan sel punca mesenkimal menjanjikan, tetapi menghadapi tantangan seperti risiko imunogenitas dan onkogenitas. Konsep terapi bebas sel dengan memanfaatkan vesikel ekstraseluler (EV) sebagai agen terapeutik muncul sebagai alternatif yang lebih aman dan mudah diproduksi. Plant-derived exosome-like nanoparticles (PDENs) dari tanaman seperti leunca (Solanum nigrum L.) menunjukkan potensi anti-inflamasi dan dapat menjadi sumber EV yang lebih melimpah. Hidrogel, terutama hidrogel injeksi, digunakan sebagai sistem penghantaran EV yang efektif untuk perbaikan jaringan tulang, dengan hidrogel alami seperti gelatin dan dopamin berpotensi meningkatkan adhesi sel, mengurangi inflamasi, dan mempercepat regenerasi tulang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan hidrogel berbasis gelatin dan dopamin untuk aplikasi regenerasi tulang minimal invasif.