Pengujian benda uji dilakukan di laboratorium untuk menganalisis hubungan antara gaya lateral dan drift, dengan mengikuti protokol pembebanan yang sesuai standar ACI 374. Hasil pengujian pada benda uji A1100 menunjukkan kegagalan tipe beam joint failure (BJF) dengan retakan awal pada drift 0,75 dan kelelehan tulangan pada drift lebih tinggi, diikuti oleh spalling. Benda uji A10, meski tanpa tulangan transversal, juga mengalami kegagalan BJF dengan pola serupa, tetapi dengan deformasi yang lebih besar. Sementara itu, benda uji B1100 dan B10 yang diperkuat dengan FRP dan FRP angkur mengalami kegagalan lentur tipe beam failure (BF), menunjukkan efektivitas FRP dalam mengalihkan kegagalan dari sambungan ke balok, meningkatkan daktilitas dan disipasi energi. Analisis menunjukkan bahwa FRP berkontribusi sebagai crack bridging element, passive confinement, dan additional load path, serta mampu membatasi deformasi dan meningkatkan kekakuan. Evaluasi berdasarkan kriteria ACI 374.105 menunjukkan bahwa semua spesimen memenuhi standar penerimaan, dengan spesimen yang diperkuat FRP menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan.