Penelitian ini membahas pemodelan digital surface model (DSM) detail dan potensi pemanfaatan energi surya fotovoltaik (PV) di perkotaan, khususnya Jakarta dan Bandung. Metode integrasi multiscenario untuk menghasilkan DSM baru menunjukkan hasil yang bervariasi, dengan kemampuan membedakan ketinggian bangunan meskipun berdekatan. Hasilnya menunjukkan bahwa tinggi bangunan di Jakarta berkisar antara 5-223 meter dan Bandung berkisar antara 3-254 meter, dengan bangunan rendah yang dominan. Namun, terdapat tantangan dalam estimasi ketinggian di daerah dengan kemiringan curam di Bandung utara. Studi ini juga membandingkan hasil model dengan data lapangan, menunjukkan bahwa model multiscenario mencapai akurasi terbaik. Potensi energi surya PV dianalisis dengan resolusi temporal tinggi menggunakan data satelit, mengungkapkan fluktuasi energi karena efek payung (cloud cover) yang lebih intens di Bandung. Meski demikian, Bandung memiliki potensi energi puncak yang lebih tinggi karena ketinggian dan suhu yang lebih rendah. Studi ini juga mengeksplorasi keuntungan resolusi temporal tinggi dalam observasi satelit, pengaruh bayangan pada potensi energi, dan kapasitas optimal PV dan baterai untuk berbagai skenario pemenuhan kebutuhan energi. Analisis ekonomi menunjukkan tren penurunan harga PV dan baterai, serta payback period investasi. Studi ini juga menyoroti dampak positif pemanfaatan PV terhadap lingkungan, khususnya pengurangan emisi gas rumah kaca, dan manfaatnya terhadap stabilitas jaringan listrik melalui sistem pembangkit terdistribusi.