Penelitian ini membandingkan karakteristik antropometri dan kognisi anak-anak terindikasi stunting (SG) dengan kelompok kontrol (C). Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada parameter antropometri kecuali lingkar kepala, namun usia anak SG lebih bervariasi dan cenderung terlambat masuk sekolah. Skor uji kognisi puzzle geometri kelompok C lebih tinggi dari SG, menunjukkan performa kognisi yang lebih rendah pada kelompok SG. Analisis korelasi menunjukkan korelasi positif antara lingkar kepala dan skor kognisi, tetapi lebih lemah pada kelompok SG. Aktivitas gelombang otak menunjukkan perbedaan interfase pada gelombang theta (AF8 dan TP10) di kelompok SG, mengindikasikan proses *working memory* yang kurang efektif. Perbedaan aktivitas gelombang otak antar kelompok menunjukkan aktivitas alpha (AF7) lebih tinggi pada fase *baseline* di kelompok SG, dan beta (AF7) lebih tinggi pada fase uji kognisi, yang mungkin terkait dengan kewaspadaan dan kecemasan yang lebih tinggi, sehingga memengaruhi performa kognitif. Analisis interhemisfer menunjukkan perbedaan pola lateralisasi otak antara kedua kelompok, dengan kelompok C menunjukkan lateralisasi hemisfer kanan yang konsisten, mengindikasikan pemrosesan informasi yang lebih efektif, sementara kelompok SG menunjukkan pola lateralisasi yang berbeda yang mungkin terkait dengan fungsi kognitif yang lebih lemah dan tingkat kecemasan yang lebih tinggi.