Teks ini membahas mengenai kondisi stunting yang didefinisikan sebagai terhambatnya pertumbuhan akibat defisiensi nutrisi kronis, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak dengan konsekuensi jangka panjang. Prevalensi stunting global dan di Indonesia masih tinggi, terutama di negara berkembang karena faktor kurangnya nutrisi, sanitasi, dan pelayanan kesehatan. Stunting dapat dideteksi melalui pengukuran tinggi badan berdasarkan umur, dengan validasi tambahan menggunakan referensi pertumbuhan lain dan pengukuran antropometri. Selain itu, teks juga menjelaskan kondisi demografis, status gizi, dan taraf pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki tingkat prevalensi stunting dan gizi buruk yang tinggi, serta tingkat kemiskinan dan partisipasi sekolah yang rendah. Teks ini membahas pula neurogenesis dan neurofisiologis manusia, karakteristik lobus otak dan fungsinya, serta karakteristik gelombang otak berdasarkan pengukuran EEG, dan puzzle geometri sebagai indikator kognisi visuospasial anak.