Stunting, sebagai defisiensi gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan, masih menjadi masalah utama di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Prevalensi stunting yang tinggi mendorong perlunya strategi penanganan yang efektif, yang dapat diukur melalui performa kognisi dan aktivitas otak. Penelitian tentang karakteristik aktivitas otak anak stunting masih terbatas, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik gelombang otak (theta, alpha, dan beta) pada anak stunting menggunakan EEG portabel selama uji kognisi puzzle geometri. Penelitian ini akan menganalisis perbedaan fase pengujian, perbandingan dengan kelompok kontrol, dan lateralisasi hemisfer, serta korelasinya dengan data antropometri, dengan harapan dapat menjadi indikator keberhasilan intervensi gizi dan pendidikan dalam penanganan stunting.