Kesimpulan dari penelitian ini adalah skenario rerouting terbaik untuk meningkatkan kinerja bus TMB di Kota Bandung adalah dengan melakukan rerouting secara bersamaan terhadap angkot, bus Damri, dan angkutan perbatasan eksisting, menjadikan mereka sebagai feeder bagi bus TMB. Skenario ini menghasilkan peningkatan signifikan pada jumlah penumpang bus TMB (85,78%) dan jumlah trayek yang memenuhi standar okupansi. Rerouting angkot memberikan dampak terbesar karena jangkauan trayeknya yang luas. Penghapusan beberapa trayek angkutan perbatasan juga diperlukan sebagai konsekuensi rerouting. Saran untuk penelitian selanjutnya meliputi kajian mendalam terhadap nilai pnpkm, pnp hr, mode share, transit time function (TTF), value of time (VOT), serta perluasan kajian pada berbagai kondisi jam puncak.