Alterasi hidrotermal adalah proses kompleks yang mengubah mineralogi, kimia, dan tekstur batuan akibat interaksi dengan fluida hidrotermal, dipengaruhi oleh karakteristik batuan, komposisi fluida, temperatur, dan faktor lainnya. Proses ini menghasilkan zona alterasi yang berbeda, seperti argilik lanjut, argilik menengah, filik, propilitik, dan potasik, masing-masing ditandai oleh himpunan mineral tertentu yang mencerminkan kondisi temperatur dan pH fluida. Mineralisasi terjadi dalam tahapan yang tumpang tindih, menghasilkan zona alterasi tertentu pada batuan. Endapan porfiri, salah satu jenis endapan hidrotermal, terbentuk akibat reaksi larutan hidrotermal dengan batuan samping, menghasilkan pola alterasi mineralisasi konsentris di sekitar intrusi. Kolam pascatambang (pit lake) terbentuk setelah penambangan berhenti dan void terisi air, di mana interaksi air dan batuan dapat menghasilkan air asam tambang (AAT) akibat oksidasi mineral sulfida. Kelarutan dan pergerakan elemen logam dipengaruhi oleh pH dan proses kimia lainnya, dan sequential extraction digunakan untuk mempelajari distribusi serta potensi risiko logam dalam sampel lingkungan.