Lokasi penelitian berada di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dengan curah hujan bervariasi antara 942 mm hingga 3.381 mm. Secara geologis, wilayah ini tersusun atas batuan vulkaniklastik andesitik, andesit intrusif, dan diorit kuarsa intrusif yang diterobos oleh porfiri tonalit. Stratigrafi wilayah terdiri dari satuan batuan vulkanik, diorit, dan tonalit, dengan batuan vulkanik sebagai yang paling dominan. Alterasi wilayah diklasifikasikan menjadi lima zona: potassic parsial biotit, potassic biotit sekunder, outer propylitic klorit-epidot, intermediate argillic pale green mica (PGM), dan feldspar destructive (advanced argillic), masing-masing dicirikan oleh mineral ubahan dan asosiasi yang berbeda.