Endapan porfiri, yang terbentuk melalui reaksi hidrotermal di kedalaman bumi, sering ditambang dengan metode open pit yang meninggalkan lubang bekas tambang atau *void* yang berpotensi menjadi pit lake. Interaksi air dengan batuan dinding pit dapat menghasilkan air dengan berbagai sifat, termasuk air asam tambang (AAT) yang merugikan lingkungan. Untuk mengantisipasi masalah kualitas air di pit lake, diperlukan karakterisasi geokimia batuan, termasuk uji statik, kinetik (seperti *free draining column leach test*), mineralogi, dan *acid buffering characteristic curve* (ABCC). Pengujian *sequential extraction* juga penting untuk mengidentifikasi distribusi elemen logam dan potensi pelepasannya dalam berbagai kondisi pH, melengkapi informasi dari pengujian kinetik dan ABCC, sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang risiko lingkungan terkait pelepasan elemen logam dan kualitas air di pit lake.