Teks tersebut adalah studi kasus tentang peningkatan pengendalian persediaan bahan curah (bulk materials) di divisi rantai pasok PT. Freeport Indonesia. Studi ini menyoroti penurunan produksi PT. Freeport Indonesia sejak 2010 dan larangan ekspor konsentrat tembaga dan emas pada 2017, yang mengakibatkan pemotongan produksi menjadi 40%. Sementara produksi menurun, nilai persediaan justru meningkat, mencapai $512,252,356.74 pada akhir 2016, di mana bahan curah menyumbang 15% dari peningkatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metodologi Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mengidentifikasi akar masalah, yaitu metode peramalan yang tidak akurat dan metode pengendalian persediaan yang tidak efektif. Solusi yang diusulkan adalah mengubah proses bisnis, menggunakan metode peramalan baru yang lebih akurat, serta mengimplementasikan metode pengendalian persediaan Pmodel. Implementasi solusi ini menunjukkan penurunan nilai persediaan bahan curah menjadi $43,271,033.87 pada akhir Desember 2016, atau sekitar 55,51% dari nilai persediaan aktual pada periode yang sama.