Analisis ini membahas potensi penawaran umum perdana (IPO) PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFA), anak perusahaan Garuda Indonesia, pada tahun 2017. Indonesia memiliki ekonomi yang kuat di Asia Tenggara, dan pertumbuhan ekonomi yang positif tercermin pada kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI). GMFA berencana untuk go public dengan melepas 30% sahamnya dan menggunakan dana IPO untuk pertumbuhan anorganik, seperti akuisisi dan peningkatan kemampuan dalam layanan mesin. Studi ini bertujuan untuk menilai GMFA dan menentukan kisaran harga IPO yang potensial bagi investor, menggunakan model discounted free cash flow (DCF) dengan tiga skenario pertumbuhan pendapatan: pesimis (5,01%), paling mungkin (6,73%), dan optimis (12,82%). Hasil valuasi menunjukkan nilai intrinsik GMFA berkisar antara Rp2.579 hingga Rp6.784 per saham, dengan skenario paling mungkin di Rp3.246. Analisis sensitivitas menggunakan simulasi Monte Carlo mendukung perhitungan ini, dengan tingkat kepercayaan 93,53%. Valuasi relatif menggunakan price-to-earnings (PE) ratio menunjukkan harga Rp8.040,59, lebih tinggi dari valuasi intrinsik, menandakan saham GMFA undervalued dibandingkan perusahaan sejenis.