Tesis ini bertujuan untuk menentukan posisi kritis di PT. Telkom Indonesia, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dalam konteks transformasi bisnisnya ke layanan digital (OTT). Penelitian ini menyoroti kebutuhan untuk menganalisis posisi kritis dengan benar agar PT. Telkom dapat memasuki bisnis OTT secara kompetitif. Metode yang ada dianggap kurang akurat, sehingga penelitian ini mengusulkan penggunaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan kriteria posisi kritis yang relevan bagi PT. Telkom. Hasil perhitungan AHP menunjukkan bahwa posisi kritis tidak lagi ditentukan oleh tingkatan posisi, tetapi oleh dampaknya terhadap arah bisnis perusahaan dan keahlian khusus yang dibutuhkan. Solusi yang diusulkan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi posisi kritis di luar manajemen senior yang memiliki dampak signifikan terhadap perusahaan dan keahlian khusus. Implementasi dari solusi yang disarankan membutuhkan perhatian khusus untuk mempertahankan talenta, mengelola perubahan, dan terus menyesuaikan strategi sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.