Pembangunan jembatan di daerah rawan gempa seringkali sulit menghindari jalur sesar aktif, meskipun idealnya dihindari. Gempa bumi yang terjadi akibat pergerakan sesar aktif dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jembatan, seperti yang terjadi pada Jembatan Palu 4 akibat gempa dan tsunami tahun 2018. Penelitian menunjukkan bahwa ground motions dekat sesar (near fault ground motions) memiliki karakteristik unik seperti long period velocity pulse dan permanent ground displacement, yang dapat menyebabkan regangan, kurvatur, dan rasio drift yang lebih tinggi pada struktur dibandingkan ground motions biasa. Efek rupture directivity, yang menghasilkan energi gempa bumi yang lebih besar ke arah tegak lurus terhadap sesar, juga dapat memperburuk kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh directivity effect pada respons spektra di permukaan tanah dan dampaknya terhadap desain jembatan integral, serta mengevaluasi kinerja struktur jembatan integral terhadap near fault ground motions menggunakan metode nonlinear time history analysis dengan menggunakan beberapa software seperti Openquake, Seismomatch 2023, Deepsoil v7 dan Midas Civil 2022.