Ringkasan:
Teks ini membahas variabilitas iklim, baku mutu kualitas air, pemodelan hidrologi menggunakan SWAT, serta pengaruh variabilitas iklim dan perubahan tutupan lahan terhadap debit dan kekeruhan air. Variabilitas iklim didefinisikan sebagai variasi kondisi iklim dalam berbagai skala waktu dan ruang, dipengaruhi oleh proses internal dan eksternal. Baku mutu kualitas air, diatur dalam PP No. 22 Tahun 2021, berfungsi sebagai panduan pengukuran pencemaran air dan perlindungan lingkungan, membagi air menjadi empat kelas berdasarkan peruntukannya. Model SWAT digunakan untuk memodelkan hidrologi dengan mempertimbangkan heterogenitas spasial dan temporal, serta menghitung limpasan dan aliran berdasarkan neraca air. Banyak penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim dan tutupan lahan berpengaruh signifikan terhadap debit dan kekeruhan air, dengan perubahan iklim seringkali menjadi faktor pendorong utama. Beberapa studi terdahulu relevan seperti mengidentifikasi tren perubahan iklim dan tutupan lahan dengan dampaknya pada hidrologi dan kualitas air.