Penelitian ini menggunakan data sekunder dari PT PLN Persero dan sumber lainnya, seperti peta geologi, data DEMNAS dari Badan Informasi Geospasial, data Magnetotelluric (MT) dari PT PLN JIC West JEC, data temperatur sumur, zona alterasi, citra satelit Google Map, serta peta kawasan hutan lindung dari KLHK dan Esri Map. Data-data ini diolah dengan metodologi yang meliputi kompilasi dan evaluasi data, transformasi data menggunakan fungsi densitas, jarak, dan interpolasi, pembuatan model blok berukuran 100 meter, kategorisasi model dengan indeks 0-5 berdasarkan favorabilitas, serta pembobotan dan integrasi data untuk menghasilkan favorability index. Penelitian ini juga mempertimbangkan aspek keekonomian pengeboran, seperti kedalaman sumur. Pada akhirnya, penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi pengeboran sumur produksi yang ideal dengan memperhatikan aspek operasional, lingkungan, dan keselamatan, termasuk kemiringan lereng, jarak dari sumber air dan pemukiman, serta status lahan.