Indonesia memiliki potensi besar energi panas bumi yang krusial untuk mencapai target energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan, terutama di wilayah timur. Lapangan panas bumi Tulehu di Ambon menjadi proyek strategis dengan tantangan eksplorasi kompleks. Awalnya, strategi pengeboran sumur didasarkan pada model konseptual yang menargetkan area di sisi barat laut sesar Banda. Namun, hasil pengeboran menunjukkan bahwa zona produktif justru berada di sisi tenggara sesar tersebut, khususnya pada sumur TLUB02 yang menembus sesar R2. Hal ini mengindikasikan ketidakakuratan pada model konseptual awal dan menyebabkan kegagalan pengeboran sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model sistem panas bumi Tulehu yang lebih akurat menggunakan metode Play Fairway Analysis (PFA), dengan mengintegrasikan data geosains untuk memvalidasi hipotesis baru mengenai geometri sesar Banda dan memetakan target pengeboran yang lebih efektif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi lokasi pengeboran sumur produksi yang lebih akurat secara kuantitatif dan objektif untuk pengembangan Lapangan Tulehu.