Indonesia merupakan negara yang sangat rawan gempa bumi karena letaknya di Cincin Api Pasifik dan pertemuan tiga lempeng tektonik utama. Oleh karena itu, pembangunan bangunan tahan gempa menjadi sangat krusial untuk melindungi keselamatan manusia, menjaga infrastruktur vital, dan menekan dampak ekonomi akibat gempa. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang struktur gedung 10 lantai tahan gempa di Jakarta dengan kategori risiko tinggi menggunakan sistem ganda (SDSK dan SRPK), berpedoman pada SNI terbaru terkait perencanaan ketahanan gempa, beban maksimum bangunan, dan persyaratan beton struktural, serta mengevaluasi kinerja struktur terhadap beban gempa melalui analisis pushover. Gedung ini difungsikan sebagai pusat kesiapsiagaan darurat yang harus tetap beroperasi pasca gempa untuk memantau dan mendistribusikan informasi kejadian gempa dan tsunami.