Tugas akhir ini membahas desain gedung 10 lantai di Jakarta dengan kategori risiko tinggi, yang berfungsi sebagai pusat kesiapsiagaan darurat, menggunakan sistem ganda (dual system) yang menggabungkan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Dinding Struktural Khusus (SDSK). Perancangan ini mengacu pada standar SNI terkait dan menggunakan perangkat lunak ETABS untuk pemodelan serta analisis struktur, termasuk analisis nonlinear pushover untuk mengevaluasi kinerja bangunan saat gempa. Hasilnya menunjukkan bahwa bangunan mencapai level kinerja Immediate Occupancy setelah gempa desain, memastikan struktur dan fungsi esensial tetap utuh dan siap digunakan.