Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengevaluasi keberlanjutan sistem penyediaan air bersih terpusat. Kerangka penelitian meliputi identifikasi tujuan, penentuan kriteria, pengorganisasian hierarki kriteria, penyusunan matriks perbandingan berpasangan menggunakan metode AHP dengan melibatkan ahli dari berbagai institusi, dan pengolahan data untuk memperoleh skor dan bobot kriteria. Pendekatan deduktif-kuantitatif diterapkan untuk mengidentifikasi kriteria keberlanjutan. Pengumpulan data dilakukan melalui data primer (observasi, FGD, kuesioner) dan sekunder (dokumen, kebijakan, kajian terdahulu). Analisis data menggunakan metode AHP, dipilih karena kemampuannya mengakomodasi atribut kualitatif dan kuantitatif, transparansi, partisipatif, dan kemampuan menghitung skor parsial dan total. Proses AHP melibatkan perumusan masalah, penyusunan hierarki, penyusunan matriks perbandingan berpasangan berdasarkan skala penilaian Saaty, perhitungan bobot prioritas dan uji konsistensi. Responden kuesioner AHP adalah para ahli dari instansi pemerintah dan BUMD yang terlibat dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Bandung. Kerangka hierarki penelitian memiliki level kategori dan kriteria untuk evaluasi keberlanjutan sistem air bersih.